Analisis Meta : Epicenter XL 2018

Halo semua

Pertandingan yang memakan waktu cukup lama yaitu Epicenter XL 2018 sudah selesai. PSG.LGD berhasil mengalahkan Team Liquid dengan skor 3 - 1 dan menjadi juara pertama dalam pertandingan tersebut.

Sumber : google.com

Dari keseluruhan match yang disajikan oleh Epicenter XL kemarin, ada beberapa hal yang bisa dianalisis.

1. Draftphase Yang Beragam

Sumber : pribadi

Draftphase menjadi hal yang krusial untuk seluruh team. Melihat dari jumlah pick+ban yang ada, dari 105 hero yang disajikan oleh Dota 2 hanya 7 hero yang dihiraukan oleh seluruh team. Selebihnya ada 97 hero yang masuk kedalam pick/ban dari seluruh team. Termasuk Techies.

Io dan Leshrac menjadi favorit dari seluruh team dengan mencapai rate pick+ban hingga lebih dari 80%. Sisanya, tidak ada hero yang memiliki rate pick+ban lebih dari 70%. Hanya Nature Prophet yang bisa mendekati rate hingga 68%.

Hal ini menunjukan bahwa Io dan Leshrac adalah 2 hero yang menjadi primadona pada meta patch 7.14. Kemampuan sustain hero seperti Io dan sustain push seperti Leshrac memang hero yang dibutuhkan meta saat ini.

Leshrac menjadi hero yang sangat fleksibel untuk meta kali ini. Bisa dipasang untuk posisi 1 hingga posisi 5. Dengan cooldown dan manacost yang rendah, potensi push yang tinggi, dan teamfight yang mengerikan, Leshrac menjadi hero yang tidak masalah untuk di pick diawal.

2. Keberhasilan Doom dan Gyrocopter

Sumber : pribadi

Keberhasilan dari team yang pick Doom dan Gyrocopter menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Mencapai winrate diatas 60% lebih dari 25 game. Gyrocopter mencapai meta baru dengan membeli Aghs yang difollow up dengan BKB dan Maelstrom. Aghs membuat Gyro tetap memberikan damage yang signifikan meskipun disable mengarah kepada Gyro dan tetap proc chance untuk Maelstromnya.

Build item yang mengarah ke defensive seperti Shiva's Guard pun cocok untuk Gyrocopter.

Doom dengan stats 3.5 STR per level membuat dia menjadi pilihan nomor 1 untuk posisi Offlane. Doom hero yang cukup tanky pada meta sekarang. Dengan pick Doom, Carry lawan akan terjebak dalam 2 hal, meninggalkan lane untuk farm jungle atau tetap di lane untuk menjaga Doom. Kedua pilihan tersebut cukup berat mengingat Carry membutuhkan item dan hampir dipastikan kalan matchup dengan Doom.

Untuk lategame Doom bisa menjadi hero yang memiliki networth tinggi dengan Devournya. Dengan begitu, Doom dapat membeli item yang menyesuaikan dengan team dan membuat lawan tidak efektif.

3. Slark Kembali Ke Meta

Sumber : google.com

Dari 13 match pick Slark, ada 11 match yang dia menangkan. Hal ini membuktikan Slark menjadi hero yang paling sukses untuk urusan situational pick. Padahal sebelumnya, ketika hex di buff untuk tidak bisa di dispel oleh skill apapun, Slark menjadi out of meta.

Slark bukanlah hero yang bisa di pick ketiga atau keempat. Slark masih perlu kepastian tidak adanya Lion, SS, Axe, dan hero yang biasa membeli Scythe of Vyse seperti Storm Spirit atau Tinker. Banyak sekali counter Slark. Untuk itu, setiap team cukup memastikan tidak ada hero-hero diatas, dan semua akan sesuai dengan rencana.

4. Techies Tidak Efektif

Sumber : google.com

4 match dihadirkan dengan pick Techies dan seluruhnya gagal. Mungkin ketika Techies masuk kembali ke Captain Mode, kita hanya terlalu hype dengan keadaan sehingga memaksa kita untuk memainkan hero yang belum diuji coba.

Diuji coba? Ya. Untuk profesional seperti mereka, pemilihan hero tidaklah sembarangan. Setiap team pasti melakukan riset dan ujicoba untuk setiap kemungkinan hero yang ada. Bukan hanya sekedar hero tersebut memiliki stun atau disable yang banyak. Dan Techies sudah dipastikan tidak diriset karena masuk beberapa hari sebelum Epicenter XL dilaksanakan.

Epicenter XL adalah turnamen yang sangat baik dan menyajikan progress hero yang cukup beragam dilihat dari sisi perkembangan meta. Dengan team yang bereksperimen, membuat pick menjadi beragam dan sedikit diluar ekspektasi dan menghasilkan pertarungan yang menarik.